Perkembangan Organisasi Rahasia Freemasonry
Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple.
Tentang Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjidil Aqsha.
Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun kembali Haikal Sulaiman.
Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi menaklukkan Palestina dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Kerusakan terus-menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan. Begitu pula saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di hancurkan dan sebagai gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7.
Tapi tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan Haikal Sulaiman juga sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada yang menariknya hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di zaman Rasulullah Muhammad. Karena itu, mereka meyakini harus menguasai seluruh dunia, bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka terusir dahulu karena penghianatanya pada Rasulullah dan piagam Madinah.
Dan untuk itulah mereka bekerja dan membangun, yaitu untuk merebut Haikal Sulaiman dan mendirikan kekuasannya secara nyata, serta mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi. Dan untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi atau agama-agama wahyu, Kristen dan Islam.
Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik ini terjadi karena Freemason telah menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama. Dalam sebuah artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan, turki, Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa. Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi keagamaan.
Freemason berdiri di Inggris secara resmi pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu pun, Freemasonry telah eksis. Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20 Mei 1641. nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun 1717 adalah Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau keluarga kerajaan.
Dari catatan di atas, sebetulnya bisa ditarik kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan saja dari tahap-tahap yang telah dilakukan oleh gerakan Freemson. Tahun ini dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk melakukan dan menancapkan pengaruh mereka di seluruh dunia.
Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak bagi Freemason unuk memulai perangnya yang akan sangat panjang kepada umat beragama dan kepada agama itu sendiri. Seorang kepala gereja protestan di London yang bernama Anderson dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni 1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England dengan menggabungkan empat lodge menjadi satu.
Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar saat perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem kembali dari kekuasaan Muslim. Paus Urbanus II membakar emosi massa dengan cara mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja oleh pasukan Turki Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani dengan mengatakan bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah dan sedang menguasai makam Yesus Kristus.
Paus UrbanusII menyerukan agar seluruh pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk dan kesatrian Kristen harus diakhiri, karena ada musuh yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan: Islam dan kaum Muslimin. Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa siapa yang berangkat ke medan perang kan dibebaskan dari seluruh dosa dan di jamin akan mendapat surga. Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju Palestina dengan kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian besar-besaran atas penduduk Yerussalem dan Palestina.
Selama dua hari penyerbuan terjadi pembantaian yang tak bisa diterima akal sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak 40.000 penduduk Palestina terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu darah menggenangi tanah Yerusalem. Ada yang menyebut darah menggenang setinggi mata kaki, bahkan ada yang menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia dewasa. Tentara berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata, dan juga banyak para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban mereka. Merka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan penduduk Palestina sebagai upaya penyelamatan harta.
Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya masing-masing. Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar.
Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat, mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Kuil Sulaiman mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai sebagai situs runtuhnya Kuil Sulaiman atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya, pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis semata, karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak, pendiri ordo ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of Templar. Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion yang mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah.
Meski mereka menamakan diri sebagai tentara miskin, sesunguhnya mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa miskin itu hanya mereka rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars. Dalam waktu yang singkat mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan melakukan kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestiana. Salah satunya adalah dengan cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan Eropa yang tentu saja akan melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang seolah tak pernah kering jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem perbankan pertama pada abad pertengahan.
Saat itu banyak orang-orang Eropa yang ingin pindah atau setidaknya berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan yang jauh dari Eropa memerlukan bekal yang tidak sedikit. Ada yang membawa seluruh harta mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang perjalanan hidup dalam kondisi ayng sangat mengenaskan dan mereka sangat tergiur oleh harta kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan saling bunuh antar orang Kristen disepanjang perjalanan menuju Palestian. Lalu ditemukan cara, para peziarah tidak perlu membawa harta mereka dalam perjalanan. Mereka hanya perlu menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan menghitung nilainya dan mereka berangkat ke Palestina berbekal catatan nilai harta yang nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang yang sama di Palestina. Gerakan ini banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar yang membuat mereka sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari sistem bunga yang mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang kita keanl sekarang.
Markas Knight of Templar di Prancis menjadi rumah penghimpunan harta terbesardi Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir bagi para Paus dan Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry II of England mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara Knight of Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam Perang Salib di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini memiliki 7.000 pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan. Mereka juga memiliki tak kurang dari 870 istana, kastil, dan rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari London hingga Yerusalem.
Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk berkomunikasi. Apa yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah tradisi mistik Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum Fir’aun.
Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le Bel, pada tahun 1307 mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of Templar karena dituduh telah melakukan bid’ah. Dalam perkembangannya, Paus Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan mengeluarkan kembali vonis inquisisi. Terjadi banyak penangkapan dan interogasi, dan beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan Freemasonry sampai sekarang, pen) ikut menjadi korban. Dari beberapa penangkapan dan interograsi didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota Templar telah melakukan kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan bangsawan, melakukan sodomi, menyembah kucing, memakan daging teman-teman mereka sendiri yang sudah mati. Bahkan salah seorang saksi mata mengatakan, para Templar memperkosa perawan-perawan hingga hamil dan bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk kemudian di bakar dan diambil minyaknya, dijadikan minyak suci untuk persembahan para pemimpin mereka.
Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan, de Molay mengakui segala ritual bid’ah yang dilakukan oleh Ordo Templar. Pada tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan atas perintah Gereja dan Raja , dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para pimpinan Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand Master terpenting Ordo Templar. Jacques de Molay sendiri divonis sebagai heretic (bid’ah) atau kafir dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja Philip IV. Dan sebelum menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu tahun. Dan sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian, disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat.
Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh. Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan menduduki singgasana Raja pada tahun 1306. Dan di tanah baru ini pula mereka menyusun kekuatan kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam perkembangan gerakan Freemason.
Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel, Herodes Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa as. Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang Tersembunyi.
Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa, menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut, termasuk membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes Agripa I menjalankan segala misi The Secret Power ini dibantu dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan ini. Tapi beberapa anggota Freemason juaga mempercayai dan menarik sejauh mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Fir’aun. Itu pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka, seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol Mesir lainnya. Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil Sulaiman oleh para Templa dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari mulut ke mulut. Penggalian ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada kehidupan dunia.
Bahkan yang cukup mengejutkan adalah, dalam manuskrip-manuskrip kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam! Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon terlarang di taman surga. Daun yang disebut sebagia daun pengetahuan, dan karena itu pula Tuhan mereka melarang mereka memakannya. Dr.Albert Mackei, seorang anggota Mason dengan tingkatan 33 derajat dalam Encyclopedia of Freemasonry manuliskan, daun pengetahuan itu kelak diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan Nimrod dengan kisah The Tower of Babel. Kedua anak ini pula menyusun bahasa untuk ilmu pengetahuan yang akan diturunkan kepada manusia-manusia berikutnya. Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa, Tuhan dengan sengaja mengacaukan bahasa manusia yang mengakibatkan rahasia ilmu pengetahuan, yang diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon terlarang, hilang dan tak diketahui manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod. Dan itu pula yang menjadi alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan.
Bahkan menurut Talmud, setan-setan adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Setelah Adam diusir dari surga, ia enggan mencampuri istrinya, Hawa. Dan pada saat itulah, dua setan perempuan mendatanggi Adam yang langsung digauli keduanya oleh Adam. Dalam Talmud disebutkan, Adam menggauli setan perempuan bernama Lelet selama lebih dari 130 tahun lamanya dan melahirkan banyak anak-anak setan begitu pula dengan Hawa selama ditinggal oleh Adam, Hawa juga digauli oleh setan laki-laki dan melahirkan banyak anak setan.
The Secrecy of Freemason
Untuk memahami Freemason secara
mendalam, pada dasarnya diperlukan suatu studi yang intensif.
Mempelajari seperti apa organisasi Freemason bukanlah suatu hal yang
mudah oleh karena:
- Bersifat simbolik. Terdapat berbagai simbol-simbol yang diasosiasikan dengan Freemason. Dan, setiap simbol yang ditampilkan memiliki makna, sejarah, dan penjelasan.
- Freemason dijalankan oleh berbagai tingkatan (degrees) yang ada dalam struktur organisasinya. Jadi, setiap level tidak selalu dapat mengetahui tingkatan-tingkatan yang berada di atasnya.
- Aktivitas Freemason selalu bersifat rahasia dan rahasia adalah kekuatan utamanya. Semakin sedikit kita tahu tentang mereka, semakin kuat posisi mereka di atas kita. Dan keadaan ini semakin memotivasi para Mason untuk semakin merahasiakan aktivitas mereka. Hal ini juga yang menyebabkan mengapa selalu ada disinformasi mengenai keorganisasian Mason. Selain itu, banyaknya tingkatan yang ada pada Freemason menyebabkan informasi yang keluar dari setiap anggotanya selalu berbeda-beda.
Dan sesungguhnya Freemason bukanlah SUMBER UTAMA
dari teka-teki ini. Freemason hanya merupakan sebuah batu loncatan untuk
masuk ke dalam komunitas rahasia yang ada dibelakangnya. Keanggotaan
adalah kunci utama bagi kita untuk bisa memahami bentuk organisasi
rahasia berikut game of power-nya.
Untuk
bisa diterima sebagai anggota Freemason, ada keyakinan yang harus
diterima, yakni adanya “Bapak dari segala Tuhan”, “Persaudaraan”, dan
“Imortalitas jiwa”. Pada awalnya, keyakinan tersebut seperti terlihat
indah, namun ketika bergabung seseorang akan diminta untuk melepaskan
keyakinan atau agama kita, baik itu Kristen, Muslim, maupun Yahudi.
Jadi, keyakinan yang ditawarkan, seperti sebuah coklat yang mengandung
racun didalamnya.
Tiga prinsip utama Mason antara lain:
- Cinta pada kemanusiaan atas dasar persaudaraan (Brotherly love to the whole human species)
- Menghilangkan penderitaan (Relieve the distressed)
- Kebenaran sebagai sifat agung (Truth as a divine attribute)
Tiga prinsip utama plus keyakinan
kepada Tuhan tampak begitu mempesona. Akan tetapi, banyak tindakan para
Mason yang dilakukan lebih karena sifat rakus dan memprioritaskan
kepentingan golongan, baik secara sosial, politik, maupun ekonomi.
Kondisi ini membuat Freemasonry tidak lebih dari sekedar perkumpulan
para mafia Inggris. Sebuah persaudaraan dalam persaudaraan (Brotherhood
inside The Brotherhood).
Dalam
Freemasonry juga dikenal adanya prinsip The 4 Perfect Points of Entrance
yang meliputi, Gutta (Throat), Pectora (Chest), Manus (Hand), dan Pedes
(Feet). Prinsip ini mengajarkan kehati-hatian atas apa yang dimakan dan
diminum, apa yang diucapkan dan apa yang ada di dalam hati, apa yang
dilakukan, dan kemana akan pergi. Ironisnya, ketika sebagian anggota
persaudaraan Mason melakukan kegiatan amal, mereka yang berada di
tingkatan tertinggi justru gemar merusak eksistensi agama, struktur
sosial dan ekonomi global.
Prinsip
The 4 Cardinal Virtues yang meliputi Kesederhanaan (Temperance),
Ketabahan (Fortitude), Kebijaksanaan (Prudence), dan Keadilan (Justice),
juga sangat mempesona. Dan lagi-lagi, ketika sebagian anggota
persaudaraan Mason secara aktif melakukan berbagai kegiatan derma kepada
masyarakat, mereka, Mason yang berada di tingkatan tertinggi justru
memangsa masyarakat. Dan seharusnya tugas terbesar Grand Lodge Mason
saat ini adalah menghilangkan sinisme publik sekaligus membuktikan
kepada publik bahwa organisasi Mason tidak terlibat dalam berbagai
konspirasi; bahwa Mason bukanlah sebuah organisasi rahasia atau sebuah
organisasi yang penuh dengan rahasia; bahwa keberadaan Mason dengan
spirit dan nilai moral yang diembannya mampu memberikan benefit kepada
masyarakat luas!
Sayangnya, yang
justru terjadi justru tidak seperti itu. Menjadi anggota Mason tidaklah
memperkaya nuansa spiritual dan moralitas kemanusiaan, karena Mason akan
merampok dan membuang jauh-jauh nilai agama diyakini sebelumnya. Mason
bergerak dari berbagai sisi, bisa menjelma menjadi kekuatan konservatif
maupun reaksioner baik dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi. Ia
juga bisa menjadi sebuah kekuatan revolusioner, dari golongan kiri
maupun kanan.
Di kalangan gereja
sendiri, Freemason telah dikucilkan keberadaannya oleh 8 paus: Tahun
1738 oleh Clement XII dalam “In Eminenti”. Pius IX mengeluarkan 6
kecaman yang memojokkan Masonry. Leo XIII tahun 1884, dalam “Humanum
Genus”, mengungkapkan bahwa tujuan utama Freemason adalah menyiksa
Kristen dengan penuh kebencian, dan tidak akan pernah beristirahat
sampai mereka berhasil menghancurkan institusi-institusi keagamaan yang
didirikan oleh Paus. John Paul II tahin 1983 mengatakan “Anda tidak bisa
menjadi seorang Katholik dan Mason secara bersamaan!”
Cardinal
Ratzinger juga pernah menyatakan, “Jika anda ingin menjadi seorang
Mason, maka secara otomatis anda akan dikeluarkan dan dikucilkan oleh
gereja Katholik”, pernyataan ini disetujui oleh John Paul II bulan
November 1983 dengan mengatakan: “Penilaian negatif gereja terhadap
Mason tetap tidak berubah oleh karena prinsip-prinsip Mason tidak dapat
ditoleransi oleh doktrin gereja. Dengan demikian menjadi anggota Mason
adalah suatu hal yang terlarang”
Kita
sedang melihat sebuah pertempuran mahadahsyat yang pernah ada di muka
bumi ini! Dan Gereja begitu juga Mason menanggung beban sejarah yang
pernah mereka goreskan sendiri…
Simbol Freemason dan Konspirasinya
Sebuah
organisasi rahasia yang menjadi salah idola para penganutnya untuk
menjadi penguasa tunggal dunia telah banyak menorehkan sejarah mereka.
Kali ini saya akan menjelaskan mengenai Freemasonry dari sisi pemikiran saya. Mendengar para penganut teori konspirasi, tapi mempertimbangkan versi resmi. Freemasonry!
Dalam artikel kali ini saya tidak akan terlalu membahas tentang sejarah Freemason, darimana mereka, siapa mereka, dan apa fungsi mereka. Yang akan saya lakukan adalah memberi tahu anda seberapa jauh mereka ada dan hadir di dunia ini dengan segala sesuatu yang seolah sedang berada dalam skenario mereka. Mungkin terdengar konyol, tapi itulah yang dikatakan mereka yang akrab dengan teori konspirasi. Sebagai inti, saya akan menjelaskan jika dalam artikel ini saya akan membahas mengenai lambang Freemason yang diterapkan pada berbagai aspek kehidupan Amerika dan dunia.
Kita Mulai!
Dollar Amerika
Perhatikan gambar $1 Dollar Amerika ini!
Dalam artikel kali ini saya tidak akan terlalu membahas tentang sejarah Freemason, darimana mereka, siapa mereka, dan apa fungsi mereka. Yang akan saya lakukan adalah memberi tahu anda seberapa jauh mereka ada dan hadir di dunia ini dengan segala sesuatu yang seolah sedang berada dalam skenario mereka. Mungkin terdengar konyol, tapi itulah yang dikatakan mereka yang akrab dengan teori konspirasi. Sebagai inti, saya akan menjelaskan jika dalam artikel ini saya akan membahas mengenai lambang Freemason yang diterapkan pada berbagai aspek kehidupan Amerika dan dunia.
Kita Mulai!
Dollar Amerika
Perhatikan gambar $1 Dollar Amerika ini!
Sekarang perhatikan simbol piramida-nya atau yang lebih terkenal dengan nama unfinished pyramid..
Saya kasih pengantar dulu..
Freemasonry pendeknya disebut dengan nama Freemason, lebih pendeknya lagi hanya disebut dengan Mason, sebagaimana yang banyak kali disebut dalam novel Dan Brown, The Lost Symbols, juga dalam artikel-artikel mengenai Freemason lainnya.
Sekarang saya ajak anda mengenal apa yang dinamakan Hexagram, bintang yang memiliki 6 titik sudut. Bintang ini sering diidentikkan dengan kaum occult, yaitu kaum pagan yang sering menggunakan simbol ini dalam mengundan setan. Kedengarannya memang konyol, tapi mau tidak mau kita harus mengikuti jalur pikiran mereka jika mereka juga mengadopsi occult dalam simbol mereka. Sekarang kita akan menerapkan Hexagram ke dalam Unfinished Pyramid.
Heran? jangan dulu, para penganut teori konspirasi di luar sana sudah lebih dulu menyangkan jika negara Amerika Serikat didirikan oleh para Mason dengan seluruh konspirasi mereka. Sebut saja George Washington, sosok yang masyarakat Amerika sebut sebagai Founding Father, siapa yang menyangka jika dia ternyata adalah seorang mason.
Peta Amerika Serikat
Mungkin ada yang pernah menyaksikan Angels and Demonds versi layar lebar? Di sana kita dapat melihat jika setiap Chapel atau gereja dapat membentuk simbol tertentu jika kita cermati dalam peta. Dengan cara yang sama juga ternyata setiap gedung-gedung penting di Washington bisa membentuk simbol yang mempunyai makna khusus.
Kali ini saya akan menunjukkan kepada anda, apa yang telah diterapkan oleh para Founding Fathers-nya Amerika. Desain gedung-gedung penting Amerika ini dirancang pada tahun 1791 tentunya oleh anggota mason, Pierre Charles L'Enfante. Gambaran gedung-gedung penting Amerika yang jika dirangkai membentuk Satanic Pentacles atau dalam istilah kita dikenal dengan pentagram, tentunya menekankan jika dalam perencanaan desain gedung-gedung penting Amerika ini tidak hanya untuk membentuk sekedar kota, jalan, dan gedung-gedung, tapi lebih daripada itu, sebuah simbol pemujaan occult telah diterapkan dalam gambaran kota Washington oleh para Mason tentunya.
George Washington
Kali ini saya akan menunjukkan seberapa tercemarnya pendiri-pendiri bangsa Amerika oleh para mason. Siapa yang tidak kenal George Washington? Salah satu Founding Father Amerika ini dianggap sebagai salah satu dari petinggi mason yang telah berhasil menorehkan namanya sebagai bapak bangsa Amerika. Perhatikan foto dibawah ini.
Gambar di atas memuat figur seorang bapak bangsa Amerika dalam pakaian kebesaran mason. Dalam gambar tersebut George Wahington sedang melakukan ritual peletakkan batu pertama dari Capitol Building di Washington. Gambaran ritual tersebut selalu melibatkan tripod sebagai alat bantu dalam meletakkan batu pertama. Penggunaan tripod tidak ada hubungannya dengan penggunaan alat katrol untuk memperingan batu dasar tersebut, tapi penggunaan tripod disini lebih menjurus ke ritual dalam tradisi mason sebagai senior-senior tukang batu.
source : terselubung.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar